Memperingati 20 Tahun Kerjasama FCFOA Dan Mahkamah Agung RI Ditjen Badilag Gelar Tiga Webinar
Tepatnya 25 Juni 2024, Mahkamah Agung RI dan Federal Circuit and Family Court Of Australia (FCFOA) kembali menandatangani nota kesepahaman Yudisial kedua lembaga tersebut bertempat di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Nota kesepahaman ini merupakan perpanjangan kerjasama kedua lembaga yang sudah dimulai sejak tahun 2004. Hadir delegasi dari FCFOA Justice Berna Collier sebagai kepala delegasi, didampingi oleh Justice Stephen Burley, Justice Robert Bromwich dan Principal Registrar Sia Lagos, sementara Mahkamah Agung RI dihadiri langsung oleh Ketua Mahkamah Agung Prof.Dr. H.M. Syarifuddin, SH, MH didampingi para pimpinan Mahkamah Agung.
Rangkaian kunjungan delegasi FCFOA dan memperingati 20 tahun kerjasama MARI dan FCFOA ini, difasilitasi oleh Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) menyelenggarakan seminar secara hybrid (daring dan luring) di tiga tempat, yaitu Pengadilan Agama Bogor (26/6), Ditjen Badilag (27/6) dan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya (28/6).
Seminar di Pengadilan Agama Bogor mengangkat tema : “Reviewing Evidence of Family Violence in Family Law Cases” dengan narasumber Hakim Agung MA RI Dr. H. Yasardin, S.H., M.Hum. Chief Justice FCFCoA, William Alstergren, Judge FCFCoA Liz Boyle, Ketua Pengadilan Agama Bogor Ruslan, S.Ag., S.H., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bogor Sonny A. Blegoer Laoemoery S.H., Co-Direktur PEKKA Fitria Villa Sahara, S.IP, M.COMDEV, dengan moderator Penasihat Senior AIPJ2 Drs. H. Wahyu Widiana, M.A
Seminar di Direktorat jenderal Badan Peradilan Agama mengangkat tema : “Penanganan Perkara Dispensasi Kawin dan Pencegahan Perkawinan Anak di pengadilan Agama” dengan narasumber Dirjen Badilag Drs. H. Mukhlis, SH,MH, Judge FCFCoA Liz Boyle, Plt. Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Arief Hidayat, Badan Pusat Statistik Amiek Chamami, Kementerian Agama RI Dr. H. Anwar Sa’adi, Staf Ahli Kementerian PPPA Rini Handayani, dan Co-Direktur PEKKA Fitria Villa Sahara, dengan moderator Yudi Hermawan.
Seminar terkahir diselenggarakan di Pengadilan Tinggi Agama Surabaya mengangkat tema: Penerapan prinsip kepentingan terbaik bagi anak dalam perkara Dispensasi Kawin dan Perlindungan Hak perempuan dan anak dalam perkara perceraian”. Dengan nara sumber Judge FCFCoA Liz Boyle, Plt. Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Arief Hidayat, Staf Ahli Kementerian PPPA Rini Handayani, Ketua Pengadilan Agama Surabaya Suhartono, dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kota Surabaya, dengan moderator Yudi Hermawan.
Peserta kegiatan seminar tersebut adalah seluruh aparatur Pengadilan Agama se-Indonesia melalui daring (Zoom meeting dan live streaming youtube Badilag TV), LSM yang focus pada perlindungan perempuan dan anak.
Dirjen Badilag Drs. H. Mukhlis, SH, MH menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan seminar seperti ini karena materi yang disajikan sangat bermanfaat dalam upaya memberi perlindungan kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsi pengadilan agama, dan yang terpenting berbagi pengalaman praktik baik penanganan perkara di Indonesia dan di Federal Court of Australia, dan seminar seperti ini akan terus kita agendakan karena sangat bermanfaat, tambah Mukhlis.
Begitu juga tanggapan Cate Sumner dan Leisha Lister selaku Senior Advisor AIPJ2 yang juga hadir dalam seminar tersebut mengatakan bahwa praktik penyelenggaraan penyelesaian perkara di Pengadilan Agama semakin meningkat sehingga masyarakat sangat merasakan manfaat hadirnya Pengadilan Agama ditengah masyarakat. (AH)
